dEw iTu eMbun...

Selasa, 16 Februari 2010
Ketika Cinta Pertama Itu Kembali
Kisah cinta ini mungkin kedengaran seperti cerita-cerita di sinetron, tapi yah…ini kisah cinta yang benar-benar ku alami, hingga detik ini saja aku masih belum bisa 100% percaya. Cerita ini berawal dari 5 tahun lalu, kira-kira tahun 2004, ketika aku masih duduk dibangku SMA.
“Nah, berhubung kalian berdua yang terpilih jadi ketua kelas dan wakil, jadi kalian harus kerjasama dan kompak ya, biar kelas kita bisa menang di lomba-lomba antar kelas selama MOS ini”, ujar instructor Widi, kakak Osis pendamping kelas kami selama Masa Orientasi Siswa di awal penerimaan siswa baru di sekolah tersebut. “Iya kak”, jawab kami serempak. Sejenak aku melirik sosok cowok disebelahku yang berhasil menyabet predikat ketua kelas gara-gara berhasil mengungguliku dengan beberapa poin. Hmm…biasa aja sih. Postur berisi, tidak terlalu tinggi, senyum tebar pesona yang menyebalkan, dan oOo…sepasang tatapan mata yang meremehkan. Namanya Gara. “Huff, awas aja kalau kamu cari gara-gara denganku”, gumamku kesal. Dan dimulailah hari-hari MOS yang berat…rat…rat.

Singkat cerita, hari-hari MOS yang berat itu berakhir juga dengan acara perkemahan. Ketika malam tiba, aku dan teman-teman berkumpul mengelilingi api unggun di kavling perkemahan kami. Menyanyi dengan diiringi petikan gitar dari Gara. Aku baru tahu kalau ternyata Gara punya bakat bermusik. Ku akui suaranya yang merdu dan jemarinya yang lihai memainkan dawai-dawai gitar itu, cukup membuat para wanita terpesona. Sesaat Gara menatap mataku, bernyanyi lirih dengan senyum khasnya, “cinta itu sayang bukan cium dan pelukan…hanyalah kesetiaan, itu kau tak punya…itu kau tak punya…”, sepetik lagu yang dipopulerkan Audy yang sekejap saja mampu membuat cewek-cewek melting. “Satu lagu buat kamu Dee…Teringat disaat kita tertawa bersama, ceritakan semua tentang kita…”, lagu Semua Tentang Kita Peterpan yang dinyanyikan spesial untukku kontan membuatku tersentak ditengah-tengah suitan teman-teman yang sahut menyahut. Aku hanya tersipu malu. Takut disangka ke-GR-an, ku palingkan wajah, berusaha melupakan senyuman Gara yang sulit kuakui telah membuatku ikut-ikutan meleleh. “Fiuhh…ayo Dee..jangan sampai jatuh cinta sama cowok dengan tatapan meremehkan itu…jangan sampai…”, ucapku dalam hati. Jujur, aku tipe orang yang gampang untuk jatuh cinta, sehingga aku seringkali patah hati karena menyalahaartikan perhatian-perhatian kecil dari orang-orang yang kusukai. Dan aku tidak mau kejadian itu terulang lagi. Aku tidak mau jatuh cinta sama Gara. Aku mau fokus belajar di masa-masa SMA ini.

“Akhirnya aku pakai seragam putih abu-abu juga”, gumamku sambil mematut diri di depan cermin. Sekarang aku sudah resmi menjadi anak SMA. Tapiii…aku masih jadi wakil ketua kelas, Gara ketua kelas, dan otomatis kita berada dalam satu kelas. Oh no! Bagaimana aku bisa melupakan efek senyuman maut Gara kalau aku terus-terusan harus mengurus segala urusan kelas bersama dia.
Dan ternyata, perkiraanku tidak salah. Semakin sering aku bersama Gara, perlahan tapi pasti, perasaan sukaku mulai tumbuh. Aku hanya berani memandangnya dari jauh. Melihatnya menebarkan senyum mautnya pada setiap kaum hawa. Mencoba mengirimi sms, tapi Gara hanya membalas seperlunya. Aku mencoba memberikan sinyal lampu hijau, tapi Gara tampaknya tidak menyadarinya. Aku bingung, apa Gara benar-benar tidak menyadarinya, atau aku yang bertepuk sebelah tangan? Aku mencoba mendekati Gara lagi, mengajaknya mengobrol lebih banyak, membuat dia tertawa dengan banyolanku yang mungkin sebenarnya tidak lucu hanya untuk meyakinkan diriku akan perasaan Gara padaku. Siang hari itu aku mendapatkan jawabannya, pulang sekolah Gara terlihat gelisah menunggu seseorang di beranda kelas, lalu seorang teman sekelasku, Tyas, menghampirinya. Rupanya memang Tyas yang ditunggu Gara, karena Gara kemudian mengantarkan Tyas pulang. Dan aku yang sedari tadi menemani Gara menunggu Tyas, hanya bisa pura-pura tersenyum menanggapi pamitan mereka untuk pulang. Hanya bisa memandang punggung Gara yang semakin menjauh melewati lapangan basket. Aku bertepuk sebelah tangan lagi. Bedanya, perasaanku pada Gara berbeda dengan cinta-cinta monyet masa SMP dulu. Gara, kamu cinta pertamaku. Kamu nggak perlu tahu, biar aku aja yang menyimpan rasa ini.

Tiga bulan berlalu, aku masih memendam rasa itu tanpa berani mengatakannya. Aku tidak berani merusak kebahagiaan Gara yang sedang PDKT dengan Tyas. Aku cukup bahagia melihat Gara tersenyum. Suatu hari Gara datang ke sekolah tanpa seragam. Gara berpamitan pada teman-teman sekelas. Dia mendapatkan beasiswa untuk belajar di Singapura. Aku sedikit shock. Gara pergi begitu saja, meninggalkan aku dengan setumpuk urusan kelas yang harus kupikul sendiri dan kebimbangan yang tak terjawab. Tapi aku bodoh, aku hanya diam, hanya memandangi punggung Gara yang berjalan menjauh kearah gerbang sekolah, padahal aku menangis dalam hati. Aku kehilangan cinta pertamaku.

“Dee, inget maem ya”, pinta suara diseberang. “Okeii yank, love you”, jawabku riang, telpon kututup. Hei, aku Dee, seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Bali. Yang barusan menelponku adalah pacarku, Satya. Lalu yang menjadi pertanyaan, apakah aku masih mengingat Gara, cinta pertamaku? No way! Siapa Gara? Hehe…sepertinya aku sudah melupakannya, itu sudah 5 tahun lalu. Banyak kejadian yang kulewati selama 5 tahun belakangan ini. Aku sudah berkali-kali gonta ganti pacar dan sudah berkali-kali tersakiti, hingga akhirnya aku menemukan belahan jiwaku, Satya. Aku sudah berpacaran selama 3,5 tahun dengannya, cukup lama bukan? Aku sangat bersyukur punya pacar yang baik, keluarga yang rukun, teman-teman kampus yang asik, how perfect life! Eiitt tunggu dulu…pacar yang baik? Sedikit flashback.
“Ngapain kamu kesini hah? Aku udah bilang gak usah kesini! Kamu bego ya gak ngerti omongan! Pulang sana!”, teriak Satya padaku di depan teman-temannya. Aku hanya bisa menangis melihatnya memarahiku di depan umum. “Aku minta maaf, aku cuma mau bikin surprise buat ulang tahunmu”, jawabku lirih sambil terisak. “Dan aku sudah bilang kamu gak perlu kesini! Punya kuping gak sih? Brengsek!”, suara Satya makin meninggi. Aku menangis makin menjadi-jadi. Antara malu, sedih, merasa bersalah, benci, semua campur aduk jadi satu. “Iya aku pulang sekarang!”, teriakku membalas teriakannya. Satya benar-benar keterlaluan. Aku hanya bermaksud baik memberinya surprise dengan memberanikan diriku untuk datang menemuinya sendiri ke Surabaya, di tempat dimana dia kuliah kini. Kita long distance relationship. Dulu kita teman sekelas waktu SMA, dan dia memilih untuk melanjutkan kuliahnya di kota Surabaya. Jadi, hari ini aku hanya ingin agar kedatanganku yang nekat ini menjadi kado terbaik untuk ulang tahunnya. Tapi apa yang terjadi? Satya malah membentak dan mengusirku di depan teman-temannya. Untung setelah ditenangkan teman-temannya, temperamental Satya mulai berkurang dan dia mengatakan khawatir kalau aku berangkat sendiri ke Surabaya. Satya minta maaf padaku. Tapi entah kenapa hatiku sudah sangat terluka. Ku maafkan Satya dengan sebuah anggukan dan senyuman tipis, meski hatiku memberontak untuk mengiyakannya.

Ya begitulah Satya, pacarku yang telah mendampingiku selama 3,5 tahun ini. Dia temperamental, emosian, over protektif, dan over posesif. Tak jarang kami bertengkar karena hal-hal sepele, Satya sangat suka mempermasalahkan hal-hal kecil. Katanya, hal-hal kecil akan menjadi besar kalau tidak dibicarakan. Lalu dia mulai mempermasalahkan kenapa aku suka memakai tanda seru ketika smsan, karena menurutnya tanda seru itu berarti marah, sebaiknya aku memakai titik 3 (…) ketika mengsmsnya, karena titik 3 (…) artinya mesra. Kalau ke teman-teman titik 2 (..), artinya biasa saja. What? Ya begitulah Satya, overposesifnya telah mengatur cara smsku, cara berpakaianku, dan mungkin hampir seluruh hidupku. Parahnya lagi, Satya sangat sering memutuskan aku ketika kami bertengkar, lalu keesokannya dia minta maaf dan mengajakku balik. Katanya, saat dia memutuskanku, dia seperti bombek-bombekan anak kecil yang tidak diberi permen, hanya sementara dan tidak serius. Aku selalu mau balikan dan menerima alasannya itu. At least yang aku tahu, aku mencintai dia, jadi aku harus bisa menerima dia apa adanya. Setahun belakangan ini kami makin sering bertengkar. Sejak kuliah ini, aku mulai mempunyai beberapa teman cowok yang akrab denganku (waktu SMA tak ada teman cowok yang berani dekat-dekat berteman denganku karena Satya selalu mengikutiku kemanapun aku pergi). Kami sering hangout ramai-ramai, ada teman cowok dan cewek, totalnya ada 9 orang termasuk aku. Mereka teman-teman terbaikku di bangku kuliah ini. Sayangnya Satya tidak pernah mau mengerti kalau teman-teman cowokku itu hanya sebatas teman biasa saja, Satya selalu cemburu dengan mereka. Setiap aku mau mengenalkan Satya pada mereka, Satya selalu menolak dan mengajukan pilihan-pilihan sulit, “Kamu kenalin aku ke mereka, maka kita putus”,ujarnya. Bagaimana aku bisa mengurangi rasa cemburu Satya pada mereka kalau syarat yang diajukan Satya selalu seperti itu. Setiap hangout dengan teman-temanku, Satya selalu menelponku, marah-marah, dan akhirnya aku menangis meminta maaf padanya. Teman-teman sudah hapal betul dengan kebiasaanku satu ini. Aku jadi tidak enak dengan mereka, sepertinya aku mengacaukan acara hangout mereka. Satya juga sering marah ketika aku berfoto ramai-ramai dengan teman-teman dan ternyata ada teman cowok disebelahku. Dipastikan aku akan menangis dan meminta maaf lagi. Suatu ketika aku menemukan foto Satya berdua dengan seorang cewek d FB, hatiku benar-benar panas, aku marah pada Satya, tapi Satya tidak terima, Satya bilang teman ceweknya itu yang keganjenan ikut-ikutan foto bareng dia, tapi begitu aku konfirmasi ke teman ceweknya itu (itupun setelah tanya nomor hp-nya kesana kesini, karena Satya mati-matian tidak mau memberitahu nomor cewek itu), teman ceweknya menjawab hal yang sebaliknya, Satya-lah yang mau berfoto dengannya, sedangkan Satya sendiri ngamuk tiap aku berfoto dengan teman-teman cowokku, itupun beramai-ramai, bukan berdua. Sekali lagi, begitulah Satya, dia selalu menuntutku banyak hal, padahal aku tidak pernah menuntut apa-apa darinya. Tapi sekali lagi, aku berusaha mencintai dia apa adanya. Mungkin aku sudah buta karena cinta. Dibalik keposesifannya, Satya adalah pacar yang baik dan romantis. Terkadang aku menemukan sebuket bunga mawar putih dengan kartu bertuliskan Satya Love Dee dikolong bangkuku ketika SMA. Saat menjelang Valentine, aku bertengkar dengan Satya, jadi kami tidak berbicara seharian, tapi keesokannya ada kurir ke sekolah yang mengantarkan sebuket mawar biru, boneka, dan sekotak coklat. Dan aku tahu siapa pengirimnya. Saat ulang tahunku tiba, aku kesal padanya karena dia tidak mengucapkan apapun padaku, tapi tiba-tiba saat tengah malam dia datang ke rumahku dengan sepotong kue lengkap dengan lilinnya, kado raksasa, dan sebuah nyanyian ulang tahun.
Hari ini aku sangat senang karena Satya berjanji pulang untuk liburan Lebaran tahun ini, tapi rasa senang itu lenyap tiba-tiba ketika Satya tiba-tiba membatalkannya karena sesuatu hal. Tapi hal itu juga yang berakibat fatal pada hubungan kami, aku marah-marah pada Satya karena kecewa akan pembatalan kepulangannya. Aku hanya ingin Satya sedikit mengalah, menenangkan aku yang masih emosi, sama seperti yang sering kulakukan kala dia marah. Tapi apa yang dilakukan Satya? Dia tidak terima dan ikut membentakku balik. Kami bertengkar hebat via telpon dan aku memutuskan Satya. Aku mencoba berpikir jernih, menghela nafas, dan kupikir aku salah sudah memutuskan Satya. Jadi aku mencoba mengajaknya balik keesokan harinya. “Maafin Dee ya…kemarin Dee emosi, jadi mutusin Satya, Dee cuma bombekan aja, sama kayak yang sering Satya lakuin ke Dee”, kataku terbata-bata. “Maaf Dee, aku nggak bisa balik sama kamu…”, jawab Satya diseberang. “Kenapa gak bisa? Aku aja selalu bisa nerima kamu…pliss Sat, aku sayang sama kamu, aku nggak bisa kehilangan kamu…”, nada suaraku mulai terdengar panik. “Maaf gak bisa Dee, aku butuh waktu…”, jawabnya lagi. Mendengar jawaban itu, handphoneku refleks terlepas dari genggaman dan meluncur jatuh. Aku pun jatuh terduduk dan menangis, tak kuasa menerima penolakan dari Satya.
Dua bulan berlalu sejak aku putus dengan Satya. Status kami putus, tapi Satya masih memperlakukan aku layaknya kita masih berpacaran. Saat kita putus ini, aku mulai membuka mata dan telinga, mulai mendengarkan lingkungan sekitar tentang pandangan mereka akan hubunganku dengan Satya selama ini. Melihat dari jauh dan mencerna nasihat-nasihat dari teman dan keluarga. Kusimpulkan, aku harus berpikir ulang bila tetap ingin balik dengan Satya. Selama ini hubungan kami tidak sehat dan terlalu sering saling menyakiti. Sudah dua kali Satya mengajak balik, tapi aku tolak dengan alasan aku masih ingin sendiri, aku perlu berpikir dan aku ingin fokus dengan kuliahku. Tapi aku masih memberi perhatian pada Satya, karena aku tidak ingin dia merasa kehilangan aku. Aku masih amat mencintainya. Suatu hari, aku menyadari kalau ulang tahun Satya semakin dekat, jadi aku memutuskan untuk memberi surprise lagi untuknya, aku akan membuat video testimony dari orang-orang terdekatnya. Disela-sela kuliahku yang super padat, aku menyempatkan waktu untuk menemui teman-teman SMA kami serta teman SMP Satya hanya untuk merekam ucapan ulang tahun dari mereka. Setelah video itu jadi, aku kirimkan beserta kado untuk Satya. Aku sangat berharap Satya tersenyum senang ketika memutar video itu. Dan aku berencana mengajak Satya balikan tepat pada hari ulang tahunnya. Namun yang terjadi sungguh diluar dugaan. Satya meneponku dan membentakku lagi. Dia mempertanyakan kenapa harus teman-teman itu yang kurekam, teman-teman cewek yang dulu sempat kucemburui, tapi ya karena hanya teman-teman itu yang bisa kutemui. Ini bisa dibicarakan baik-baik, tapi Satya tidak berubah. Aku sakit dengan reaksinya kali ini. Makin berlipat ganda ketika ingatan akan pengusiran yang dia lakukan di ulang tahunnya setahun yang lalu mulai muncul memenuhi kepalaku. Satu keputusan yang aku ambil hari itu, aku tidak akan kembali pada Satya. Jadi ingat kata-kata ibuku, “Kamu baru pacaran aja sudah dikekang-kekang, apalagi setelah jadi istri…cita-citamu kan jadi wanita karir, apa mau setelah nikah kamu cuma disuruh jadi ibu rumah tangga?ibu bapak aja nggak pernah ngelarang-ngelarang kamu, tapi pacarmu itu kebangetan…”. Waktu mendengar kata-kata ibu itu aku hanya melengos pergi dan menutup telinga, tapi kini, aku tahu apa maksud ibu. Maaf Satya, aku harus pergi.

Aku mulai mengurangi frekuensi berkomunikasi dengan Satya. Mulai membuka diri terhadap hal-hal baru. Dan disaat-saat seperti ini aku sangat bersyukur mempunyai banyak teman yang menyupportku. Suatu hari saat browsing tugas kuliah, aku juga login di FB dan aku menemukan satu nama yang tidak asing di telinga, Gara. Ya, itu Gara, cinta pertamaku waktu SMA. Belakangan aku dengar dia sudah punya pacar dan dia sudah kembali ke Indonesia. Aku benci Gara. Dulu dia seenaknya saja mempermainkan perasaanku. Tapi entah kenapa aku masih penasaran padanya, aku ingin tahu jawaban dari perlakuannya waktu lima tahun lalu padaku. Jadi aku memutuskan untuk mengajaknya chat. Dan itu semua hanya permulaan. Perlahan aku makin dekat dengan Gara, apalagi ternyata Gara telah putus dengan mantannya sejak enam bulan yang lalu. Aku kagum dengan sifatnya yang dewasa. “Gara, boleh aku tanya sesuatu?”, tanyaku ketika Gara menelpon. “Tanya aja Dee…”, sahutnya diseberang. “Lima tahun lalu apa kamu pernah punya perasaan sama aku, Ga?, tanyaku dengan sedikit cemas. “Pernah dee…”, jawabnya. “Tapi kenapa kamu gak milih aku?Kenapa harus dekat dengan Tyas trus pergi gitu aja ke Singapura?”, selaku. “Aku tahu aku salah Dee, aku minta maaf…waktu itu aku masih anak ingusan yang masih memilih yang terbaik buat diriku…aku salah lebih menilai penampilan luar dibanding hati…dan kini aku sangat bersyukur Tuhan telah membuka mataku, bahwa ternyata kamulah yang terbaik untukku”, kata Gara. “Maaf Ga, tapi aku nggak bisa ngasi kepastian apa-apa buat kamu, aku masih sayang sama mantan aku, Satya, dan aku nggak mau kamu cuma jadi pelampiasan aku”, sahutku lagi. “Iya Dee, aku bakal sabar nunggu kamu, aku akan berjuang buat kamu, dan aku pun bakal nerima apapun keputusanmu”, ucap Gara menenangkanku.
Suatu ketika aku merasa aku harus jujur pada Satya bahwa aku tak bisa kembali lagi padanya, bukan karena Gara yang tiba-tiba muncul dalam hidupku, tapi aku sudah cukup lelah dengan sifat childishnya yang semena-mena padaku apalagi setelah Satya dengan lancangnya menghack FB-ku, mengganti passwordku dan membaca semua isi inbox sehingga Satya tahu kalau aku sedang dekat dengan Gara. Selain itu Satya juga mengirim message pada Gara yang isinya tuduhan bahwa Gara telah merebut dan meracuni pikiranku, dan Satya mengancam Gara agar tidak dekat-dekat lagi denganku. Untung saja Gara menanggapinya dengan kepala dingin. Aku sangat marah, aku paling benci bila ada orang yang melanggar batas privasiku, dan Satya tahu itu, tapi dia tidak mempedulikannya. Aku cuma ingin putus dengan baik-baik dengan Satya, karena bagaimanapun Satya-lah yang selalu ada disamping aku selama 3,5 tahun ini, dan aku pernah sangat mencintainya. Tapi Satya tidak mau mengerti, tiba-tiba saja ketika dia mengetahui perihal kedekatanku dengan Gara, sifat Satya tiba-tiba berubah. Satya menjadi lembut, tidak pernah membentakku lagi, lebih sabar dan dia berusaha meyakinkanku jika dia sudah berubah. Aku bimbang. Aku berada di antara dua pilihan, antara Satya dan Gara. Aku mulai sayang dengan Gara, tapi aku juga nggak tega untuk meninggalkan Satya. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak memilih keduanya. “Lebih baik aku sendiri”,pikirku. Gara menghargai keputusanku, dia hanya berpesan bahwa dalam hidup ini kita tidak bisa menyenangkan semua orang, saat kita mengambil suatu pilihan maka kita harus siap dengan segala konsekuensinya. Lain halnya dengan Satya, dia masih tetap berusaha meyakinkanku bahwa dia telah berubah. Aku hanya diam saja, heran, bagaimana mungkin Satya bisa berubah secepat ini, sedangkan dari dulu-dulu tiap ku beri kesempatan perbaiki diri setelah putus atau break, sifat dia tetap saja tidak berubah.

Aku menjalani hari-hariku seperti biasa. Masih dengan beban perasaan yang mengganjal. Aku mulai curhat pada orang-orang disekelilingku, orangtua, teman, saudara, dan apa kamu tahu apa jawaban mereka? Mereka sangat menyayangkan bila aku kembali pada Satya, karena jika Satya memang benar-benar sayang sama aku, dia nggak akan pernah mengumbar kata-kata putus itu dengan mudahnya, dan dia nggak akan pernah membuatku menangis. Aku tertegun. Berusaha memikirkan lagi semuanya dari awal. Aku sudah cukup sering memberi Satya kesempatan. Aku tahu aku harus memilih siapa sekarang. Aku memilih Gara. Mungkin terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Gara adalah yang terbaik buat aku, tapi aku tahu aku tidak akan pernah menyesal dengan keputusan ini. Aku belajar satu hal dari semua ini. Kita tidak akan pernah jadi dewasa jika kita tidak berani memilih dan siap dengan konsekuensinya. Jika lima tahun lalu Gara cinta pertamaku, maka ku harap lima tahun mendatang Gara akan menjadi cinta terakhirku. Love you Gara…

Label:

posted by dEw @ 04.51   0 comments
Rabu, 02 September 2009
hanya ingin didengar...
malam ini aku sangat ingin didengar...tapi dia tidur..bzo ada kul ktana...aku tw dia cpe...jd y qubiarkan dia terlelap dalam mimpina...
aku down tman...
mrasa sangat tidak pantas untukna...
aku dengan segudang kesalahan...
aku dengan kata2 maaf dan penyesalan yg basi untuk didengarnya...
aku dengan titik 0 untuk tingkat kepercayaanna untukqu...
aku dengan semua hal buruk...
aku yg slalu salah...
aku yang tak berarti ap2...
dan aku yg tkut tak dtrima oleh keluargana...
aku yg tak bs ap2...
aku dan aku...
bingung bagaimana merangkai kata untuk membuat dia mengerti maksudqu...
km nanti jd ibu...ibu itu harus sbar...sangad sabar, itu yg membuat seorang wanita dihormati,katana...dan aku bukan sosok yg sabar...
tiba2 saja bwt aq trtegun...
ap aku masih pntas untukna?
slalu jd pertanyaan...
bgaimana aq mrasa pntas saat dia tak pna pcya pdaqu...sdkit saja...aku ingin kau tau...AKU BERUBAH...untukmu...tapi kau tak pna pcaya...krn aku yg slalu salah dimatamu...ntah bagaimana mengatakan pada dunia bahwa kjadian lalu benar2 bwt aq bnr2 mnyesal...aku sedih...
tapi tak ada yang mndengar...
posted by dEw @ 11.40   0 comments
Minggu, 30 Agustus 2009
ARSITEKTUR PERILAKU
BEHAVIOR SETTING adalah tata perilaku yang terbentuk karena aktivitas manusia yang selalu ingin berinteraksi dengan lingkungannya.

Behavior setting dipengaruhi oleh:
• Recurrent Activity (aktivitas yang berulang-ulang)
• Particular Layout : dimensi, posisi
• Congruent Relation (hubungan yang tetap), contoh: kalau meja ditinggikan, maka kursi harus ditinggikan.
• Specifict time period (berhubungan dengan fungsi barang dan waktu pemakaian barang tersebut).
Contoh: di Jepang, sebuah ruang menjadi ruang makan waktu pagi, menjadi ruang tidur waktu malam. Sebuah meja menjadi meja makan waktu pagi, dan meja belajar waktu malam.
Aktivitas ↔ Tempat

3 elemen arsitektur:
- Elemen Horizontal bawah (lantai)
- Elemen Horizontal atas (plafond)
- Elemen Vertikal (dinding) → open office (bank) pakai partisi ± 80 cm sebagai pengganti tembok

• Physical setting (cenderung ke susunan barang-barang dalam ruang yang mempengaruhi Rasa Ruang tersebut)
Nama Ruang tidak mengikat, tergantung kegiatan di dalamnya, setting batas tidak membatasi aksesibilitas orang di dalam ruang tersebut.
Batas:
- Fisik/terlihat
- Non fisik/tidak terlihat
Simbolik → segehan, alarm anti maling di swalayan, tulisan merk-merk.

Behavior setting di mall
• Pada tukang karcis
• Kasir
• Display product, jarak display dengan tembok > 90/100 cm

SISTEM AKTIVITAS adalah hubungan antara beberapa behavior setting yang sifatnya tetap/berulang (berupa kegiatan rutin yang bersifat continue).

SISTEM AKTIVITAS
• Mikro: aktivitas mandi
• Makro: anak TK yang main kerumah teman mempunyai map lingkungan tersendiri

SISTEM AKTIVITAS
• Tima (waktu)
• Cencusing (urutan kegiatan)
• Destination (tempat terjadinya suatu kejadian)

BEHAVIOR FIT
Dampak lingkungan yang mempengaruhi tingkah laku.
• Suhu:
- Psikis (tergantung metabolism tubuh) → orang bedugul bilang 17o (ah cemen) tetapi jika orang nusa dua bilang 17o (duh dingin).
- Fisik → terlihat dari termometer/barometer → 17o.
• Angin (aliran udara/sirkulasi)
• Kelembapan (besarnya kandungan air dalam udara)
• Kebisingan:
- Sound → suara keras tapi tidak mengganggu
- Noise → suara tidak harus keras tapi mengganggu


Psikologis efek → kalau tidak suka pasti mengganggu:
• Volume
• Perkiraan
• Pengendalian

PERSONAL SPACE
• Jarak intim = -1 m
• Jarak personal = 1-2 m
• Jarak sosial = +2 m

Personalisasi → tindakan penandaan suatu tempat/sesuatu untuk menjadi personal seseorang.
Personal space → area yang mengelilingi tubuh kita yang menandai kita dengan jarak tertentu, dan dipengaruhi dengan tingkat kenyamanan tertentu (dibawa terus).
Personalized space → tindakan menandai ruang personal.
1. Psychological security → penandaan suatu tempat dengan barang milik kita sehingga kita merasa aman karena sudah ditanda.
2. Symbolic esthetic → penandaan suatu tempat dengan bentuk simbolis yang kita sukai sehingga orang-orang tahu dan familiar (misalnya: dengan stiker hello kitty khas diri kita).
3. Mark territory → penandaan suatu tempat menjadi teritorinya (misalnya: suatu genk milox daerah kekuasaannya).
Faktor: material, intensitas habitat, peranan, norma sosial.

TERITORI → suatu daerah/area yang dimiliki oleh sekelompok orang (sifatnya tetap). Misalnya: desa, rumah, banjar.
For:
• Identitas
• Stimulasi
• Security
• Frame of reference
Human Territory:
• Personal space
• Home base
• Home range
• Private
• Semi private
• Public

PRIVACY → kemampuan sesorang untuk mengontrol interaksi:
• Visual
• Pendengaran
• Penciuman/bau

PRIVACY:
1. Solitude (jauh dari pendengara, visual, dan penciuman orang), cth: dreamland (private beach).
2. Intimacy (privasi yang dibentuk tanpa ruang), cth: ruang saat 2 orang bicara berhadapan.
3. Anonimity (tidak dikenal orang lain), cth: dengan penyamaran.
4. Reserve (dibantuk secara psikologis oleh seseorang dengan perhatian psikologis), cth: saat di bis, sibuk baca buku, maka pedagang asongan males deketin.

PERSEPSI
Indera → persepsi → reaksi
Persepsi → pendekatan:
• Kontruksivisme (dari pengalaman), cth: jika tidak pernah kesetrum, maka kita tidak akan tahu kalau listrik itu bahaya.
• Fungsionalisme (tanpa pengalaman langsung), cth: BMW itu nyaman padahal belum mencoba.
• Ekologic (berdasarkan kecocokan, penilaian subyektif).

Perubahan Persepsi:
• Fisiologik → meningkatkan ambang toleransi tubuh terhadap lingkungan (adaptasi).
• Psikologik → pemikiran yang diubah.
Estetika Lingkungan:
• Stimulus cocok – tidak cocok
• Eksplorasi spesifik (pada 1 bagian) – eksplorasi diversif (banyak/full)
Estetika Lingkungan:
• Kompleksitas
• Novelty/keunikan
• Ketidaksenadaan
• Kejutan
Faktor preferensi → keteraturan, texture, keakraban dengan lingkungan, keluasan ruang pandang, kemajemukan rangsang, misteri pemandangan.

5 Tanda Kota Kevin Lynch (KOGNITIF MAP)
1. Landmark (tanda mencolok)
2. Path (jalur penghubung), cth: jembatan, gang
3. Node (persimpangan/pertemuan jalan), cth: perempatan, pertigaan, dst
4. Edge (batas wilayah), cth: pantai, sungai
5. District (wilayah homogen)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kognitif map:
1. Life style
2. Keakraban dengan lingkungan
Lingkungan akan tampak berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya tergantung bagaimana orang-orang membangun kognitif mapnya.
R = fCcxD → FAmiliarnya suatu daerah (R) ditentukan oleh arus populasi central (c) dan arsitektur disekitarnya atau kehidupan sosial khusus (D).
Semakin sering orang-orang melewati lingkungan atau tempat itu, maka akan semakin jelas gambaran/setting tempat itu dalam ingatannya.
3. Keakraban sosial
4. Kekeliruan pada kognitif map
Tanpa kita sadari, kita sering membuat kekeliruan pada kognitif map dengan melupakan detail, menambahkan elemen-elemen yang tidak benar-benar ada ataupun menempatkan beberapa area lebih dekat atau lebih jauh daripada yang sebenarnya. Lebih jauh, kita sering mengutamkan daerah yang secara personal berarti/penting bagi kita.
5. Perbedaan gender
Kognitif map pria lebih detail pada jarak mil dan arah serta dalam lingkup lingkungan yang lebih luas dan lebih sedikit kesalahan & penghilangan obyek dibanding wanita meski map wanita lebih detail untuk daerah sekitar rumah.
6. Kebiasaan
Orang-orang akan mampu membuat detail dari daerah yang sering mereka datangi/lewati karena ingatan yang bagus akan tercipta terhadap sesuatu yang biasa ditemui (familiar).
7. Akses pergerakan
Suami yang bekerja akan mempunyai kognitif map yang lebih luas dibanding ibu rumah tangga.
8. Kelas sosial ekonomi
Orang kaya mempunyai banyak akses untuk lingkungan yang luas daripada orang miskin.
9. Perkembangan pada pembangunan lingkungan sekitar
Beberapa perubahan terjadi pada lingkungan ketika seorang anak-anak berkembang menjadi dewasa dan familiar terhadap tempat yang dulunya terasa baru, pemikiran topografi merekapun akan cenderung berubah dari sebuah rute menjadi arah survey.

Fungsi kognitif map:
1. Membantu kita beradaptasi dengan lingkungan (adapting to our environment).
2. Membantu kita membuat keputusan tentang dimana benda yang kita perlukan dan bagaimana cara mendapatkannya (problem solving).
3. Untuk komunikasi (serve the important social function of communication) shared symbols (interpretasi umum/bersama) → membantu kita mengkomunikasikan interpretasi umum/keistimewaan suatu tempat kepada orang lain agar orang lain tersebut langsung familiar terhadap tempat itu. Contoh:
• Memberikan navigasi ke suatu tempat.
• Menyebutkan julukan tempat tersebut.
Example:
- New York “big apple”
- London “big ben”
- India “taj mahal”
- Netherland/Belanda “tulip”
- Bali “pulau dewata”
- Aceh “serambi mekah”

4. Menginterpretasikan komponen ruang dari dari suatu setting (interpret the spatial components of the setting). Kebisingan:
• Sound → suara keras tapi tidak mengganggu.
• Noise → suara tidak harus keras tapi mengganggu/suara yang tidak diinginkan.
Contoh: seorang pelajar yang belajar buat ulangan menganggap suara music rock dari tetangga sebelah itu mengganggu (noise), meski tetangga sebelah menganggap suara music rock itu sebagai relaksasi (sound).

Cara menanggulangi noise:
1. Beradaptasi dengan kebisingan tersebut.
2. Plan a head (perencanaan terhadap penggunaan material untuk mengurangi noise), cth: lebih milih lantai kayu dibanding beton.
3. Memodifikasi sumber noise
a. mengurangi peluang terjadinya noise (menajamkan alat-alat, mengeratkan baut-baut, meminyaki pintu area keluar rumah). b. Memakai peredam suara
c. Mengubah/menjauhkan sumber noise
d. Mengurangi/meminimalisasi kecepatan & putaran udara.
4. Meredam noise dengan memodifikasi gelombang suara dengan kecepatan tinggi. Namun untuk suara yang terlalu keras harus memakai microphone dan dianalisis oleh alat pengubah sinyal digital (digital signal processor).
5. Dengan Personal Protection:
• Time
• Equipment
semakin sedikit waktu di tempat noise, semakin sedikit resiko dari noise. Memakai proteksi pendengaran seperti penutup telinga (earplugs or earmuffs).

Label:

posted by dEw @ 21.47   0 comments
ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur modern abad 18-19
• Revolusi industri (penemuan baru)
• Revolusi rakyat jadi demokratis
• Simplifikasi (penyederhanaan)
• Revivalisme

Arsitektur modern abad 19
• Elektik (memilih sesuatu yang kita anggap terbaik)
• Neoklasik (klasik yang baru)
• Mulai ada bentuk bebas tapi belum menemukan bentuk yang sesuai (revivalism)
• Muncul fungsi ruang yang baru
• Ditemukan material besi dan kaca

Perbedaan Modernisasi
EROPA
Lahan & SDA terbatas
Banyak tenaga ahli, sedikit tenaga trampil
Pusat IPTEK
Masyarakat konservatif
Terpengaruh corak romawi

AMERIKA
SDA dan lahan banyak
Ahli sedikit, trampil banyak
Inovasi dan efisiensi produksi (mass product)
Masyarakat pendatang egaliter
Terpengaruh corak yunani

Revolusi Industri (1851)
• Pre Fabrikasi, bentuk sama & tidak memiliki nilai estetika
• Kekuatan dihitung ilmiah
• Material alam (karakter khas dari warna, tekstur & serat)
• Ditemukan semen, baja (akal bakal struktur rangka batang)
Crystal Palace (Joseph Paxton) → bangunan per I pake kaca & baja pada Revolusi Industri

Rococo → shell like curves & decorative art
• Style abad 18 di Prancis bidang seni & interior
• Keindahan pada kontras asimetris
• Ciri ruang: elegan, banyak patung-patung kecil, kaca dengan ornament, relief & wall painting
• Bagi yang tidak suka style ini diplesetkan menjadi style yang tidak karuan
• Material: wood, iron, royal metal, plasfer, unsuitable in gypsum, clay, porcelain
• Warna lebih lembut dan pucat jika dibandingkan barok yang cenderung kuat

NEOKLASIK
abad 18

• Perlawanan terhadap rococo, perkembangan dari late barok
• Berkembang setelah penggalian reruntuhan kota Herculaneum di Italia
Ciri:
- Penyederhanaan ornamen dari klasik
- Adanya pilar tinggi besar dengan ornamen minimalis
- Kusen jendela melengkung & panjang untuk memberikan kesan mewah & megah
- Simetris
- Warna soft
Contoh: white house, istana merdeka
- Adanya halaman pada neoklasik sebagai factor komplemen menunjang kemegahan bangunan (suasana ‘grand’).

ART DECO & ART NOUVEAU
Sejak abad 18 muncul gerakan fungsionalis dipengaruhi:
• Teknologi
• Revolusi industri
• Munculnya bangunan-bangunan yang benar-benar berguna & belum ada sebelumnya

Paham-paham:
1. Utilitarianis → utilitas → vitruvirus (Trinitas Vitruvirus)
Trinitas Vitruvius: 3 pembentuk arsitektur: kekokohan (permitas), keindahan (venustas), utilitas (funsi/kegiatan).
Form follow function → Louis Sullivan
2. Konstruktivisme → berkaitan dengan konstruksi
3. Ekspresivisme → bangunan mencerminkan kegiatan/fungsi
Memakai simbolik untuk memperlihatkan fungsi. Cth: gereja.
4. Geometrik → simple is beauty (mengutamakan kesederhanaan)
5. Organik → bangunan disesuaikan dengan kondisi alam lingkungan
6. Purism → kemurnian (purify)
Ornament is a crime


ART DECO → ornament cenderung kaku dan bersudut-sudut, zig zag, geometri (dekoratif geometris). Disebut juga moderne/modernistik.
Contoh: Hotel Preanger Bandung (Sdhoemaker)
Vila Isola Bandung (IKIP) (Sdhoemaker)
Art Deco akhir di Indonesia mengacu pada kedinamisan & bentuk plastis pada fasade.
ART NOUVEAU → gaya dekoratif tumbuhan yang meliuk-liuk dan tak kaku, flora, fauna, dan kecantikan wanita. Di Indonesia dibawa oleh P.A.J. Moijen (1905) → pertokoan Braga di Bandung.

ARSITEKTUR MODERN (1940-1970)
Aliran abad pertengahan ke-20 (1950-1960an)
• Brutalisme → dari kata brut, pake beton xpose dengan bidang yang kasar.
Contoh: Unite d’habitation (Le Corbu)
The history faculty building Cambridge
• Strukturalisme → bangunan dari filosofi labirin, teratur.
Contoh: Amsterdam municipal orphanage
The economist building (grid)

Menurut Le Corbusier, 5 butir dalam arsitektur baru (Five points of Le Corbusier)
1. Interior walls arranged freely, without regard to the traditional demands of structural support (pemakaian bentuk dinding dan jendela yang bebas)
2. Pilotis, or slender columns that lift the building above the ground (Unit bangunan diangkat ke atas dengan kolom)
3. A flat roof to be used as a garden terrace (penggunaan atap datar)
4. External curtain walls that bear no weight with a free arrangement of windows or other openings (tembok sebagai pembatas ruang saja, bukan menjadi elemen struktur)
5. A preferences for ribbon windows, or narrow horizontal bands of glass across the length of a fasade (riben stripe/jendela kecil)

Label:

posted by dEw @ 21.37   0 comments
Apa itu ARSITEKTUR??
BEBERAPA PENDAPAT TENTANG ARSITEKTUR

A.C. ANTONIADES

• Arsitektur adalah indeks budaya yang mempunyai wujud berbeda pada masyarakat yang berbeda.
• Arsitektur berkaitan dengan proses dan kreasi dari lingkungan buatan manusia yang mengacu pada aspek fungsi ekonomi dan emosi pemakai atau pengamat.
• Arsitektur adalah disiplin ilmu yang mengorganisir dan menciptakan keteraturan dari aspek-aspek lingkungan yang belum terkait.
• Arsitektur yang baik merupakan sintesa dari serangkaian persyaratan/elemen-elemen yang diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

J.C. SNYDER

• Arsitektur merupakan tempat bernaung dan yang paling sederhana hingga yang paling rumit.
• Arsitektur merupakan lingkungan binaan (built environment) yang berfungsi untuk perlindungan dari bahaya dan untuk menampung kegiatan manusia serta sebagai identitas status sosial.
• Arsitektur berkaitan dengan perancangan, yakni suatu konstruksi yang dibuat dengan sengaja untuk menggubah lingkungan fisik melalui suatu cara/sistem penataan tertentu.
• Arsitektur berkaitan dengan budaya, memiliki sistem lambang, makna serta skema kognitif.


DJAUHARI SUMINTARDJA


• Arsitektur merupakan sesuatu yang dibangun manusia untuk kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan kepentingan jiwanya (kenyamanan, ketenangan, dll).

YB. MANGUNWIJAYA
• Arsitektur tidak boleh terlepas dari unsur GUNA dan unsur CITRA.

K.W. SMITHIES
• Arsitektur dan keindahan hanya diperoleh dengan memadukan semua maksud-maksud dalam satu integrasi yang utuh seperti proporsi, kesatuan, irama, dll.

EDWARD T WHITE
• Arsitektur merupakan kegiatan merancang, yakni kegiatan mengenali dan merakit unsur bangunan dengan cara-cara tertentu.

F.D.K. CHING
• Arsitektur pada umumnya dipikirkan (dirancang) dan diwujudkan (dibangun) sebagai tanggapan terhadap sekumpulan kondisi yang kadang-kadang hanya bersifat fungsional semata atau merupakan refleksi sosial, ekonomi, politik, perilaku atau tujuan-tujuan simbolis.

AMOS RAPOPORT
• Arsitektur adalah segala macam pembangunan yang secara sengaja dilakukan untuk mengubah lingkungan fisik dan menyesuaikannya dengan skema-skema tata cara tertentu lebih menekankan pada unsur sosial budaya.

CORNELIS VAN DE VEN
• Arsitektur berarti menciptakan ruang dengan cara yang benar-benar direncanakan dan dipikirkan. Pembaharuan arsitektur yang berlangsung terus menerus sebenarnya berakar dari pembaharuan konsep-konsep ruang.

BENJAMIN HANDLER
• Arsitek adalah seniman struktur yang menggunakan struktur secara estetis berdasarkan prinsip-prinsip struktur itu sendiri.

LARRY L. LIGO
• Arsitektur mempunyai fungsi yang luas yaitu fungsi kebudayaan. Oleh karenanya, dalam kenyataan dapat dijumpai adanya simbol-simbol arsitektur yang menandai budaya yang terkandung di dalamnya.


VITRUVIUS
• Ada tiga aspek yang harus disintesiskan dalam arsitektur yaitu firmitas (kekuatan atau konstruksi), utilitas (kegunaan atau fungsi) dan venustas (keindahan atau estetika).

BRINCKMANN
• Arsitektur merupakan kesatuan antara ruang dan bentuk. Arsitektur adalah penciptaan ruang dan bentuk.

VAN ROMONDT
• Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia.

BUOWKUNDIGE ENCYCLOPEDI

• Arsitektur adalah mendirikan bangunan dari segi keindahan (sedangkan mendirikan bangunan dari segi konstruksi disebut ilmu bangunan).

ESENSI ARSITEKTUR
Arsitektur merupakan satu kesatuan masukan – proses:

PROSES:
• Merupakan usaha melakukan sintesa permasalahan kebutuhan manusia melalui perencanaan/perancangan/penggubahan/penciptaan secara kreatif dengan menggunakan logika ilmiah yang sistematis.

MASUKAN:
• Elemen-elemen lingkungan mencakup: fisik, sosial, ekonomi, budaya, perilaku.
• Persyaratan-persyaratan kebutuhan mencakup: fungsi (kegunaan), proteksi (keselamatan, keamanan, kenyamanan), estetika (keindahan, citra, ekspresi, persepsi).

PRODUK:
• Produk budaya berupa LINGKUNGAN BINAAN yaitu segala sesuatu yang berwujud fisik sebagai wadah dan fasilitas kegiatan manusia yang merupakan buatan atau hasil tatanan manusia dari yang terkecil berupa elemen lingkungan (misal: tempat sampah, box telepon, lampu jalan, dll); bangunan (gedung, jalan, jembatan); kumpulan bangunan (dukuh, kampong, kawasan); hingga lingkungan kota.

KARAKTERISTIK PRODUK
• Memiliki CITRA dan GUNA
• Merupakan pemenuhan kebutuhan masyarakatnya.
• Indah
• Membahagiakan
• Merefleksikan kondisi sosial, ekonomi, politik, perilaku, budaya.
Arsitektur adalah…
• Keahlian di bidang bangun membangun bangunan yang berguna.
• Wadah atau alat yang dibuat dan dibutuhkan oleh manusia untuk mencapai tujuan hidupnya yang sejahtera.
• Disiplin ilmu yang rakus (IPTEKS).
• Bagian dari kebudayaan yang bisa menjadi cerminan ukuran tingkat peradaban suatu bangsa atau manusia di suatu tempat atau negara dalam kurun waktu tertentu.
• Suatu olahan kreatif akan ruang dan bentuk sebagai wadah aktivitas manusia baik individu ataupun kelompok di suatu tempat pada kurun waktu tertentu.
• Hasil dari dari factor-faktor sosiobudaya.
• Suatu konstruksi yang dengan sengaja mengubah lingkungan fisik menurut suatu bagan pengaturan.
• Hasil dari proses merancang sebuah wadah bagi manusia yang memiliki fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan dengan memasukkan nilai-nilai tambah lain.
• Metode dan rancangan suatu konstruksi bangunan.

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bengunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Label:

posted by dEw @ 21.25   0 comments
ARSITEKTUR PASCA MODERN
PENGERTIAN:
• Merupakan filsafat, pola berpikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan, dan teori.
• Dapat berarti ‘sehabis modern’, ‘setelah modern’, atau sebagai ‘kelanjutan modern’ (modern masih berlangsung terus, tetapi dengan melakukan penyesuaian/adaptasi dengan perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa kini)
• Sebagai langgam, di dalam Arsitektur Pasca-Modern terdapat beberapa langgam:
- Post-Modern (Purna-Modern)
- Neo-Modern (Late-Modern)
- Dekonstruksi


Arsitektur Post-Modern

Latar Belakang
• Di era arsitektur modern terdapat 2 kelompok yang berseberangan.
• Kritik Jane Jacobs tentang untuk siapa arsitektur itu (dia mengkritik apartemen tempat tinggalnya karena tidak ada fasilitas yang ia perlukan/untuk bermain anak-anak).
• Pameran yang berjudul Architecture without Architect, yang dilakukan oleh Benard Rudofsky.
• Kesadaran berarsitektur dan berlingkungan.
• Kebosanan terhadap arsitektur modern.
• Transformasi yang terjadi pada Philip Johnson.
• Dirobohkannya apartemen (perumahan) Pruitt Igue di St. Luis, rancangan Minoru Yamasaki (karena tingginy tingkat kriminalitas, padahal sebelumnya mendapat America Award).
• Kecenderungan manusia menoleh ke belakang.

Pengertian
• Post-Modern berusaha merombak konsep modern yang memutus hubungan dengan masa seni dan arsitektur.
• Diperkenalkan oleh Charles Jencks dalam sebuah seminar di TH Eindhoven Belanda 1970. Disusul dengan terbitnya buku yang berjudul Languange of Post-modern Architecture.
• Bukan suatu gejala yang menggantikan Arsitektur Modern, melainkan hanya merupakan perkembangan mutahir dari Arsitektur modern.
• Yang berbeda adalah pendekatannya yang specific, local.
• Merupakan gerakan yang merindukan jati diri yang muncul dari karakter local.
• Tidak sekedar tempelan, tidak perduli dengan material yang dipasang, tidak menolak kontras, asal ada kesinambungan visual.
• Percampuran antara tradisional dengaan non-tradisional, perpaduan antara lama dan baru. Sehingga mempunyai style yang hybrid (pepaduan dua unsur) dan double coding.
• Memadukan antara Elitisme (golongan elot/minoritas) dengan Populisme (masyarakat umum), dimana kebutuhan keduanya harus dipenuhi.
• Bukanlah gerakan revolusioner yang ingin lepas dan membuang nilai-nilai modernism.
• Tidak memakai semboyan Form Follows Function.
• Mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa, oleh karena itu arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan.
• Yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas cultural, atau identitas historical. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari perjalanan sejarah kemanusiaan.


Langgam dalam Arsitektur Post-Modern:
1. Historicism
2. Straight Revivalism
3. Neo-Vernacularism
4. Contextual
5. Metaphor and Metaphysics
6. Post-Modern Space

1. Historicism
- Merupakan oposisi dari aliran fungsionalisme, bukan hanya sekedar sebuah bangunan dengan fungsi statis belaka tapi sebuah karya yang dekoratif dan ekspresif dari masa lalu yang belum tentu kalah dengan arsitektur modern.
- Bersikeras menampilkan proporsi dan komponen-komponen bangunan seperti lonic, Doric, dan Corinthian yang jelas mengindikasikan berasal dari Arsitektur Klasik.
- Menggunakan ornament dan bentuk-bentuk lama (rumit) sebagai bentuk kerinduan akan masa lalu.
- Masih menggunakan konsep, dan detail arsitektur klasik secara utuh.
- Unsur sejarah dalam perancangan diterapkan pada komposisi, bentuk, bahan, dan warna yang kontras dengan yang baru tetapi masih dalam komposisi yang harmonis.
- Menggubah bangunan dengan titik tolak elemen klasik.
- Tokoh yang memakai aliran ini yaitu: Norman Neuerburg, Aero Saarinen, Phillip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa, Kyonori Kikutake.
Contoh:
• Getty Museum (1970-1975) di Malibu California, rancangan Dr. Norman Neuerburg.
• Pengulangan kolom Corinthian dan Dorik, Pilaster Romawi, dan portico beratap yang diambil dari Arsitektur Klasik Italia.


2. Straight Revivalism
- Berusaha mengembalikan kembali ingatan masa lalu (kebangkitan kembali masa lalu) dengan mengeksploitasi sejarah untuk menimbulkan efek-efek yang lebih menarik sehingga membangun cita rasa keindahan baru.
- Kebangkitan kembali langgam neo-klasik ke dalam bangunan yang bersifat monumental dengan irama komposisi yang berulang dan simetris.
- Aliran yang sulit menghilangkan langgam yang sudah ada di masyarakat sejak lama seperti Renaissance, Gothic, Islamic.
- Mengambil bentuk-bentuk Arsitektur Klasik untuk ornament pada sebuah bangunan tapi dengan sedikit perubahan.
- Ketika berkembangnya aliran ini ternyata di masyarakat sudah dikenal banyak sekali macam langgam (misalnya Renaissance, Gothic, Roman, Islamic, dan lain sebagainya) dan bahkan boleh dikata sudah sangat mendarah daging, sehingga penganut-penganut aliran ini merasa kesulitan untuk menghilangkan pemakaian langgam-langgam tersebut. Maka dari itu produk-produk yang terlahir memiliki tingkat elektisisme yang tinggi.
Contoh:
• Kantor pusat perusahaan telekomunikasi AT & T di New York, Rancangan Philip Johnson (1980-1983). Merupakan monument pertama arsitektur post-modern. Bentuk simetris yang diperkuat oleh pintu dan jendela masuk utama pada sumbu tengah melengkung di bagian atas. Bagian atas pada puncak gedung dibuat semacam gable wall atau fronton yang dominan, membangkitkan memori terhadap Arsitektur Klasik. Bentuk lingkaran yang tidak fungsional menggambarkan oposisi terhadap konsep fungsionalis.

3. Neo Vernacular
- Vernacular artinya bahasa setempat; dalam arsitektur istilah ini untuk menyebut bentuk-bentuk yang menerapkan unsur-unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat yang diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural.
- Neo-Vernacular adalah arsitektur yang mengambil bentuk-bentuk arsitektur masa kini dengan mengaplikasikan budaya setempat. Atau dapat dikatakan sebagai menghidupkan kembali suasana atau elemen tradisional dengan membuat bentuk dan pola-pola bangunan local.
Contoh:
• Hotel Fragrant Hill (1979-1982), 30 km barat laut Peking. Karya leoh Ming Pei arsitek Amerika kelahiran Cina.
• Tetap menggunakan unsur-unsur lokal spt: tumbuhan (bambu), batu-batu penghias taman, kolam yang merupakan cirri taman Cina. Mempertahankan sebuah dinding kuno yang yang sudah ada sebelumnya sebagai symbol penghubung antara yang baru dgn yang lama.

4. Adhoc – Kontekstual – Urbanis
- Adhoc merupakan keasikan menambahkan berbagai komponen baru pada suatu rancangan .
- Kontekstual artinya situasi yang tidak memungkinkan sebuah obyek ada di satu tempat tanpa mengindahkan obyek-obyek yang sudah ada di tempat itu lebih dahulu.
- Persoalan yang berkaitan dengan Adhoc dan Kontekstual terjadi di perkotaan.
- Arsitektur yang kontekstual tidak berdiri sendiri dan berteriak “lihatlah aku!” tetapi hadir simpatik dan selaras dengan tetangganya, lingkungannya.
- Di dalam menciptakan lingkungan yang selaras dan simpatik dapat dilakukan dengan:
- Penyisipan (membuat bangunan baru di antara dua bangunan yang sudah ada).
- Membuat bangunan baru di sebelah bangunan lama.
- Membuat dua bangunan Baru di sebelah kiri dan kanan bangunan lama.
Contoh:
• Rumah tinggal Rancangan Bruce Goff (1957) di Norman, Okahoma.
• Sebagian besar karakteristik tapak masih tetap dipertahankan. Antara bangunan dan lingkungan saling bertautan. Bahan-bahan alami seperti batu dan karang dieksposed pada tampilan bangunan.

5. Methapor dan Metafisik
- Methapor merupakan suatu kiasan atau analogi suatu benda dalam hal ini bangunan, dimana suatu bangunan dianalogikan menyerupai benda-benda baik itu berupa bentuk-bentuk visual seperti alam, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan atau benda-benda visual lainnya.
- Methapor juga dapat berupa suatu yang non-visual seperti gagasan atau ide. Semua bentuk-bentuk tersebut merupakan bentuk-bentuk yang fungsional yang diambil sebagai tanda atau symbol tertentu.
Contoh:
• Sydney Opera House (1956-1973), Sydney, Australia.
Karya John Utzon, Metaphor: kura-kura.
- Metafisik merupakan hal-hal diluar akal sehat yang dapat memberikan spirit (bersifat niskala) yang dilatarbelakangi oleh budaya setempat.
Contoh:
• Alam terdiri dari layer-layer seperti sapta petala, triloka. Tidak semua layer dapat dibuka atau diaktifkan oleh manusia. Batasan di dalam berarsitektur tidak hanya terletak pada layer yang kasat mata seperti Perda dan kaidah berarsitektur pada umumnya maupun teknologi. Ada tempat-tempat dimana tidak boleh berarsitektur, walaupun secara teknologi, Perda tidak ada masalah.
• Bagaimana mewujudkan karya yang mempunyai spirit, berjiwa atau metaksu.

6. Post-Modern Space
- Arsitektur modern seringkali mengekspose space sebagai subjek utamanya dimana “space” merupakan bagian dari sebuah bentuk. Berusaha mengekspresikan kebudayaan.
- Zoning ambigu bersifat irasional dan transformasional dalam hubungan antar bagian ataupun keseluruhannya. Batas-batas dari space seringkali tidak jelas dan seolah-olah memiliki luas yang tak terbatas.
- Memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan komponen bangunan itu sendiri. Bentuknya mempunyai karakteristik abstrak namun masih bersifat rasional dan logis.
Contoh:
• Taman tradisional Cina, dimana batas-batas antar taman dibatasioleh sebuah gerbang yang memiliki bentuk lingkaran yang hanya memiliki fungsi filosofis dan simbolis dimana bentuk lingkaran menyimbolkan bulan sebagai penyucian diri, dan juga sebagai symbol keberuntungan, selain itu gerbang tersebut juga memiliki fungsi sebagai tujuan akhir (goal) dari jalur pedestrian di dalamnya.
• Piazza d’Italia rancangan Charles Moore (1975-1980) di New Orleans AS.
- Menggambarkan alam dan budaya Italia
- Memasukkan elemen arsitektur modern dan Klasik.

Label:

posted by dEw @ 21.13   4 comments
Warna...warna...dan warna...
DEFINISI WARNA:

• Obyektif/fisik: sifat cahaya yang dipancarkan.
Cahaya yang nampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energy yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.
• Subyektif/psikologis: bagian dari pengalaman indera manusia.
Penampilan warna dapat diberikan ke dalam hue (rona warna atau corak warna), value (ke-terang-an atau terang-gelap warna), chroma (murni-kotor warna, cemerlang-suram warna, cerah-redup warna, intensitas warna).

PROSES TERLIHATNYA WARNA
Adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) terlihatlah warna, manakala seseorang tidak buta warna.

WARNA MENURUT TERJADINYA
• ADDITIVE
Warna yang berasal dari cahaya yang disebut dengan spectrum. Dan memiliki warna pokok adalah: MERAH (red), HIJAU (green) dan BIRU (blue), dalam computer disebut dengan warna RGB.
• SUBTRACTIVE
Warna yang berasal dari bahan yang disebut pigmen. Dan memiliki warna: SIAN (Cyan), MAGENTA, dan KUNING (yellow), dalam computer sering disebut sebagai warna model CMY.

PENCAMPURAN WARNA CAHAYA (SPECTRUM)
• CHY BIRU + CHY MERAH → CHY MAGENTA
• CHY MERAH + CHY HIJAU → CHY KUNING
• CHY HIJAU + CHY BIRU → CHY CYAN
• CHY BIRU + CHY MERAH + CHY HIJAU → PUTIH JERNIH/BENING

PENCAMPURAN WARNA CAHAYA
Warna-warna lain dapat dibuat dengan cara mencampur-campur warna cahaya dengan berbagai kemungkinan warna cahaya untuk memperoleh efek tertentu. Pencampuran warna cahaya ini sifatnya sempurna, artinya pekat menyatu.

PENCAMPURAN WARNA BAHAN (PIGMEN)
• KUNING + SIAN → HIJAU
• MAGENTA + KUNING → JINGGA
• MERAH (ORANGE) SIAN + MAGENTA → UNGU BIRU (VIOLET)
• KUNING + MAGENTA + SIAN → GELAP/HITAM

PENCAMPURAN WARNA BAHAN
Warna-warna lain dapat dibuat dengan mencampur-campurkan warna, dari hasil pencampuran hanya untuk memperoleh warna-warna baru. Pencampuran warna bahan sifatnya tidak sempurna, pigmennya tidak menyatu tapi hanya berdampingan saja.

DIMENSI-DIMENSI WARNA
• HUE: RONA/CORAK WARNA
Dimensi mengenai klasifikasi warna, nama warna, dan jenis warna.
• VALUE: TONE WARNA
Dimensi tentang terang-gelap warna, atau tua-muda warna, ke-terang-an warna (brightness).
• CHROMA: INTENSITAS WARNA
Dimensi tentang cerah-redup warna, cemerlang-suram warna, murni-kotor warna, disebut juga dengan penyerapan warna (saturation).

KLASIFIKASI DAN NAMA-NAMA WARNA
• WARNA PRIMER
Warna pertama/pokok. Tidak bisa dibentuk dari warna lain, sebagai pokok bagi pencampuran untuk menghasilkan warna lain. Warna tsb: BIRU/SIAN; MERAH/MAGENTA; KUNING/YELLOW.
• WARNA SEKUNDER
Warna kedua/warna jadian dari pencampuran dua warna primer/pokok/pertama, yaitu:
JINGGA/ORANGE → MERAH + KUNING
UNGU/VIOLET → MERAH + BIRU
HIJAU → KUNING + BIRU
• WARNA INTERMEDIATE
Warna perantara, warna yang ada diantara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna, yaitu: KUNING HIJAU, KUNING JINGGA, MERAH JINGGA, MERAH UNGU, BIRU VIOLET, BIRU HIJAU.
Enam warna standard dan enam warna intermediate merupakan dasar teori warna.
• WARNA TERSIER
Warna ketiga, adalah hasil pencampuran dari dua warna sekunder atau warna kedua, yaitu:
COKLAT KUNING → JINGGA + HIJAU
COKLAT MERAH → JINGGA + UNGU
COKLAT BIRU → HIJAU + UNGU
• WARNA KUARTER
Warna keempat, warna hasil pencampuran dari dua warna tersier atau warna ketiga, yaitu:
COKLAT JINGGA → KUNING TERSIER + MERAH TERSIER
COKLAT HIJAU → BIRU TERSIER + KUNING TERSIER
COKLAT UNGU → MERAH TERSIER + BIRU TERSIER


EFEK JENIS WARNA
• MERAH/JINGGA/ORANGE → WARNA PANAS, KESAN & EFEK PANAS
• BIRU/UNGU/HIJAU → WARNA DINGIN, KESAN & EFEK DINGIN
• HIJAU KEKUNINGAN → HANGAT
• UNGU KEMERAHAN → HANGAT/PANAS
• WARNA PANAS → SEMANGAT, KUAT, AKTIF
• WARNA DINGIN → TENANG, KALEM, PASIF
• WARNA PANAS → MENDEKAT & MEMBESAR
• WARNA DINGIN → MENJAUH, MEMPERSEMPIT

KESERASIAN WARNA
• MENYUSUN 3 WARNA PRIMER AGAR SEIMBANG, PERBANDINGANNYA: 3 BAG KUNING; 5 BAG MERAH; 8 BAG BIRU.
• MENYUSUN 6 WARNA STANDARD: 3 BAG KUNING; 5 BAG MERAH; 8 BAG BIRU; 8 BAG JINGGA; 11 BAG HIJAU; 13 BAG UNGU.

WARNA HARMONI
Kombinasi dari warna-warna yang saling ada hubungan, semua warna-warna yang saling berdekatan letaknya dalam lingkaran warna, baik dua maupun lebih, dan sering disebut warna analogus, contoh: KUNING-KUNING JINGGA-JINGGA atau BIRU-BIRU UNGU-UNGU, dsb.

MACAM-MACAM KONTRAS WARNA
Kombinasi dari warna-warna yang letaknya saling berjauhan dalam sebuah lingkaran warna.
• KONTRAS KOMPLEMENTER (kontras dua warna)
Dua warna yang saling berhadapan dalam sebuah lingkaran warna, dan memiliki jarak paling jauh dalam lingkaran warna. KUNING-UNGU, KUNING JINGGA-BIRU UNGU, KUNING HIJAU-MERAH UNGU, JINGGA-BIRU, HIJAU-MERAH, MERAH UNGU-BIRU HIJAU.
• KONTRAS SPLIT KOMPLEMEN (kontras dua warna komplemen bias)
Split/bias komplemen yaitu warna-warna yang berseberangan pada lingkaran warna, tetapi menyimpang kekiri atau kekanan. Contoh: warna komplemen bias kuning: BIRU UNGU, MERAH UNGU, BIRU atau MERAH.
• KONTRAS TRIAD KOMPLEMEN (kontras segitiga/kontras tiga warna)
Terdapat 4 buah segitiga sama sisi dalam sebuah lingkaran warna, kontras ini menggunakan kontras segitiga tersebut, contoh: MERAH; BIRU; KUNING atau JINGGA; HIJAU; UNGU, hal tersebut disebut dengan kontras tiga warna.
• KONTRAS TETRAD KOMPLEMEN (kontras dobel komplemen atau kontras 4 warna)
Kontras segi empat sama sisi dalam sebuah lingkaran warna, tdpt 3 segiempat sama sisi dalam sebuah lingkaran warna.

MENYELARASKAN KONTRAS
1. Memberi jembatan yang menghubungkan dua warna kontras dengan membuat gradasi hue. Cth: kontras antara KUNING dan BIRU dapat diberi KUNING HIJAU atau HIJAU BIRU.
2. Dengan mengulang-ngulang warna-warna kontras, sehingga dapat menghasilkan irama/ritme.

KESATUAN WARNA
• PENETRALAN (neutralizing)
Penetralan thd warna yang tidak menyatu dengan menggunakan warna HITAM, ABU-ABU atau PUTIH.
• PENCAMPURAN/PEMBAURAN (mixing)
Warna-warna yang digunakan saling diberi unsur warna tetangganya, atau semua warna yang digunakan diberi satu unsure warna yang sama.
• PENGKABURAN (glassing)
Diglasir dengan air/warna cair, dikaburkan dengan kaca buram/kalkir, diberi cadar dengan kain kasa/strimin, diperciki/disemprot warna lain.
• PENGKASARAN (texturing)
Membuat tekstur yang lebih kasar dari permukaan sehingga membentuk relief yang dapat menghasilkan gelap terang.
• PENGABU-ABUAN (graying)
Dengan mencampur semua warna yang digunakan dengan warna abu-abu.

KARAKTER DAN SIMBOLISASI WARNA
• KUNING
Asosiasi: sinar matahari.
Karakter: terang, gembira, ramah, supel .
Symbol/lambang: kecerahan, kemenangan, kegembiraan, kecemerlangan.

• JINGGA
Asosiasi: awan jingga, sebelum matahari terbit.
Karakter: dorongan, merdeka, anugrah, bahaya.
Symbol: kemerdekaan, kehangatan, penganugrahan.
• MERAH
Asosiasi: darah, api.
Karakter: merangsang, kuat, agresif, berani, panas, bahaya, marah, positif.
Symbol: perang. Kekejaman, kesadisan.
Jika merah muda, symbol: kesehatan, kebugaran.
• UNGU
Asosiasi: angkuh, besar, kaya.
Karakter: berani, jantan.
Symbol: keningratan, bangsawan, aristocrat.
• VIOLET
Asosiasi: dingin, negative, diam.
Karakter: melankolis.
Symbol: kesusahan, kesedihan, bela sungkawa, bencana.
• BIRU
Asosiasi: air, laut, langit.
Karakter: dingin, pasif, sayu, sendu, sedih, tenang.
Symbol: bangsawan, ningrat, darah biru, perdamaian.
• HIJAU
Asosiasi: tumbuhan, hidup, berkembang.
Karakter: segar, muda, hidup.
Symbol: kesuburan, kesegaran, kebangkitan, keyakinan, keperawanan.
• PUTIH
Asosiasi: salju, sinar, kafan.
Karakter: positif, merangsang, cerah, tegas, mengalah.
Symbol: ketulusan, kejujuran, kekanak-kanakan, kesopanan, kelembutan, kewanitaan, kesucian.
• HITAM
Asosiasi: kegelapan malam, kesengsaraan, bencana, berkabung.
Karakter: tegas, dalam, depressive.
Symbol: kesedihan, malapetaka, kemurungan, kejahatan, kematian, rahasia, sihir.
• ABU-ABU
Asosisasi: suram, mendung, kelabu.
Karakter: menyenangkan, tenang.
Symbol: ketenangan, kebijaksanan, mengalah, ragu-ragu.
• COKLAT
Asosiasi: tanah, natural.
Karakter: hemat, sopan, arif, bijaksana, dekat di hati.
Symbol: kebijaksanaan, kesopanan, kehormatan.

Label:

posted by dEw @ 21.02   0 comments
dEw itu embun...yaph btuL skaLii...silakan buka kamus English-Indonesia and u'll find tat word ^^
About Me

Name: dEw
Home: BaLi da beauTifuL isLand
About Me: I'm shopaholic... I'm cuTe (he3...bo0ng) dmen maem... dmen es krim cokLad... dmen bintang, Langit biRu, n ujaN... dMen gratisaN (he3...) lg brusaha mncapai smwa obsesi2quu...
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links
  • link 1
  • link 2
  • link 3
  • link 4
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER